Analisis Komparasi Bantalan Luncur Material Kuningan, Bronze, dan Besi Tuang Ditinjau dari Uji Kekasaran Permukaan dan Uji Keausan Abrasi

Candra Prilyanto(1*), Yuliyanti Dian Pratiwi(2), Antonius Dwi Setyoko(3),

(1) Jurusan Teknik Mesin, STT Wiworotomo Purwokerto
(2) Jurusan Teknik Industri, STT Wiworotomo Purwokerto
(3) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik ATMI Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Slide bearings have been widely applied to various industrial machines. In its application, there is a friction force that makes the sliding bearings wear. Brass, bronze, and cast iron are commonly used in the manufacture of slide bearings, so it is necessary to test each material's wear rate to determine which material for the slide bearing has the lowest wear rate. The slide bearing specimen in this study was made using the same two lathes. Surface roughness test, material hardness test, and stress relieving heat treatment were carried out to evaluate their effect on the materials' wear rate. The roughness values of the slide bearing specimens of the three materials made using two lathes before stress-relieving treatment were included in grade N4 after stress relieving treatment were included grades N4 and N5. The average value of the brass material wear rate before and after stress-relieving treatment is 0.03 gr/hour. The average wear rate of bronze material before and after stress relieving treatment was 0.01 gr/hour. The average value of cast iron material wear rate before and after stress-relieving treatment is 0.17 g/hour. The wear rates of brass, bronze, and cast iron materials were made using two lathes. Before and after the stress-relieving treatment, there was no significant difference in each material. The lowest wear rate is on bronze material, which is 0.01 gr/hour.


Bantalan luncur telah banyak diaplikasikan pada berbagai macam mesin industri. Dalam pengaplikasiannya, terdapat gaya gesek yang membuat bantalan luncur tersebut mengalami keausan. Kuningan, bronze, dan besi tuang merupakan material yang umum digunakan dalam pembuatan bantalan luncur, sehingga perlu dilakukan pengujian laju keausan pada masing-masing material guna menentukan material pembuat bantalan luncur yang memiliki tingkat laju keausan paling rendah. Specimen bantalan luncur pada penelitian ini dibuat menggunakan dua buah mesin bubut yang sama. Uji kekasaran permukaan dan uji kekerasan material serta perlakuan panas stress relieving dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap tingkat laju keausan material. Nilai kekasaran specimen bantalan luncur dari ketiga material tersebut yang dibuat menggunakan dua buah mesin bubut sebelum perlakuan stress relieving masuk dalam grade N4, setelah perlakuan stress relieving masuk dalam grade N4 dan N5. Rata-rata nilai laju keausan material kuningan sebelum dan setelah perlakuan stress relieving adalah 0,03 gr/jam. Rata-rata nilai laju keausan material bronze sebelum dan setelah perlakuan stress relieving adalah 0,01 gr/jam. Rata-rata nilai laju keausan material besi tuang sebelum dan setelah perlakuan stress relieving adalah 0,17 gr/jam. Laju keausan dari material kuningan, bronze, dan besi tuang yang dibuat menggunakan dua buah mesin bubut, sebelum dan sesudah perlakuan stress relieving tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan pada masing-masing material. Laju keausan paling rendah ada pada material bronze sebesar 0,01 gr/jam.


Keywords


brass; kuningan; bronze; cast iron; besi tuang; surface roughness; kekasaran permukaan; material hardness; kekerasan material; wear rate; laju keausan

Full Text:

PDF

References


ASM International Handbook Committe. (1991). ASM Handbook Volume 4: Heat Treating. ASM International.

Davis, J. R. (2001). ASM Speciality Handbook - Copper and Copper Alloys. ASM International.

Designation ISO. (2018). Metallic Materials-Vickers Hardness Test-Part 1: Test Method. Brussels: International Organization for Standarization.

Eddy, N., Andriyansa, A., Halim, A., & Purbaya, R. W. (2014). Analisis Getaran pada Bantalan Luncur yang Diakibatkan oleh Pengaruh Kekentalan Pelumasan. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST), 2014, B111-B116.

Hardianto, I., Safei, S., & Taufikurrahman, T. (2005). Analisa Sifat Mekanik Bahan Paduan Tembaga-Seng Sebagai Alternatif Pengganti Bantalan Gelinding pada Lori Pengangkut Buah Sawit. Jurnal Teknik Mesin, 7(2), 77-84. doi:10.9744/jtm.7.2.pp.%2077-84

Kuntara, H., Gunawan, S., & Hartono, S. B. (2014). Penentuan Umur Bantalan Luncur Terlumasi Berdasarkan Laju Keausan Bahan. Traksi, 14(1), 58-77.

Li, J., Liu, S., Yu, A., & Xiang, S. (2018). Effect of laser surface texture on CuSn6 bronze sliding against PTFE material under dry friction. Tribology International, 118, 37-45. doi:10.1016/j.triboint.2017.09.007

Maladzi, R., Prahasto, T., & Widodo, A. (2017). Analisis Kerusakan Bantalan Gelinding Dengan Variasi Kecepatan Putar Berdasarkan Pola Getaran Menggunakan Metoda Envelope Analysis. Jurnal Teknik Mesin, 5(1), 32-42.

Medi, A., & Karmiadji, D. W. (2010). Pengaruh Kompaksi dan Kandungan Grafit Terhadap Karakteristik Mekanis Bantalan Luncur Connecting Rod. Forum Teknik, 33(2), 125-130.

Mitsubishi. (2009). VP15TF Insert. Mitsubishi Materials.

Mukhtar, M. A., & Koesdijati, T. (2018). Analisis Postur Kerja pada Operator Mesin Pond dengan Menggunakan Metode RULA. Prosiding Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP), 939-946.

Romijarso, T. B. (2013). Perbandingan Kekerasan dan Ketahanan Abrasi Proses Pelapisan Kromisasi, Boronisasi dan Vanadisasi pada Besi Cor Kelabu. Metalurgi: Majalah Ilmu dan Teknologi, 28(3), 167-176. doi:10.14203/metalurgi.v28i3.260

Senhadji, S., Belarifi, F., & Robbe-Valloire, F. (2016). Experimental Investigation of Friction Coefficient and Wear Rate of Brass and Bronze under Lubrication Conditions. Tribology in Industry, 38(1), 102-107.

Surawan, T., & Mulyadi, D. (2019). Pengaruh Waktu Pembebanan Dan Kecepatan Terhadap Keausan Paduan Tembaga (Cu) Dan Karbon (C). Jurnal Teknologi, 6(2), 71-84. doi:10.31479/jtek.v6i2.27

Totten, G. E. (2016). ASM Handbook: Heat Treating of Nonferrous Alloys. Volume 4E. ASM International.

Wartono, W., Taufiq, M., & Julius, A. (2019). Pengaruh Preheat terhadap Sifat Mekanis Sambungan Metal Inert Gas (MIG) pada Baja Karbon Rendah. Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material, 3(1), 15-22. doi:10.30588/jeemm.v3i1.483

Zafriana, L. (2012). Persamaan Operasional dalam Proses Laminasi Bahan Kemasan. Jurnal Teknik Industri, 12(1), 90-93. doi:10.22219/JTIUMM.Vol12.No1.90-93




DOI: https://doi.org/10.30588/jeemm.v4i2.750

Article Metrics

Abstract view : 569 times
PDF - 9 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Candra Prilyanto, Yuliyanti Dian Pratiwi, Antonius Dwi Setyoko

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material has been indexed by:
              
 
 
Free counters!
 
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material  
Office: Soekarno Building, 2nd Floor, Jl. Proklamasi No. 1, Babarsari, Yogyakarta (55281)
Email: jurnal.engine@up45.ac.id; jeemm.up45@gmail.com
ISSN (online): 2579-7433