Geothermal Dalam Lapangan Migas Indonesia Pemanfaatan Lapangan Migas Tua Sebagai Sumber Energi Geothermal
DOI:
https://doi.org/10.30588/jo.v5i1.1069Abstract
Energi merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam suatu bangsa, tidak terkecuali di Indonesia. Dengan lebih dari 270 juta penduduk dengan mobilitas tinggi dan perkembangan ekonomi yang pesat, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kebutuhan energi terbesar di dunia. Pada tahun 2018, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan bahwa Indonesia menggunakan sekitar 114 MTOE energi; angka tersebut akan meningkat sekitar empat kali lipat pada tahun 2050 menjadi 481,1 MTOE dengan proyeksi pembangunan berkelanjutan. Hal ini didukung dengan Rencana Umum Energi Nasional yang menargetkan peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 dan menjadi 31% pada 2050. Indonesia harus mengejar gap tersebut dengan mulai membangun sumber EBT salah satunya geothermal. Potensi geothermal di Indonesia sangatlah besar namun biaya dalam pembangunan dan pengembangan lapangannya cukup mahal, banyak biaya yang harus dikeluarkan dan salah satu biaya terbesar digunakan pada proses pembuatan sumur. Pada paper ini, penulis melihat pemanfaatan lapangan minyak bumi yang sudah mature untuk dijadikan sumber geothermal. Peningkatan maturitas lapangan migas sering dikaitkan dengan peningkatan volume air formasi yang besar dan harus diolah dengan baik. Sehingga, terdapat kemungkinan untuk memanfaatkan produksi air tersebut untuk mengubah sumur migas menjadi sumur geothermal dengan beberapa parameter pendukung lainya yang harus dipenuhi. Simulasi dengan kajian literatur terkait dilakukan untuk mengetahui potensi pemanfaatan sumur migas yang telah ada di Indonesia menjadi sumur geothermal. Diharapkan penelitian ini dapat membantu pemanfaatan dan pengoptimalisasian sumber daya secara efektif dan efisien menuju ketahanan energi yang berkelanjutan secara nasional.
Kata Kunci: Energi, Geothermal, Sumur migas
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the Jurnal Offshore right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Offshore. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Offshore. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).