Peran Pemerintah Desa dalam Penanggulangan Wabah Corona Virus Desease 19

Abstract

Wabah Covid-19 menjadi permasalahan yang serius di Indonesia. Berkembangnya kasus Covid-19 di Indonesia sejak bulan maret 2020 membuat dampak yang besar dari segala aspek kehidupan. Pemerintah melakukan strategi penanggulangan Covid-19 melalui berbagai peraturan perundang-undangan yang dibuat khusus sebagai wujud sikap tanggap serta langkah-langkah yang praktis dan efisien dalam menghadapi Covid-19. Peraturan itu mencakup berbagai pihak salah satunya yaitu Pemerintah Desa. Desa yang memiliki banyak keterbatasan terhadap berbagai fasilitas terutama kesehatan memiliki tantangan tersendiri. Hal itu yang melatarbelakangi penulis untuk mengamati peran Pemerintah Desa dalam penanggulangan Covid-19 ini utamanya dalam hal pencegahan, penanganan, pendukung dan pembinaan.

 Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif. Metode ini melihat suatu masalah secara lebih mendalam berdasarkan studi referensi dan juga pengamatan secara langsung. Utamanya dalam metode ini dilakukan secara aktual dengan terjun langsung ke lokasi untuk melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dan diolah berdasarkan referensi lalu kemudian disimpulkan.

 Berdasarkan penelitian yang dilakukan, secara garis besar peran penanggulangan Covid-19 dibagi menjadi 4 indikator yaitu pecegahan, penanganan, pendukung, dan pembinaan. Pencegahan meliputi sosialisasi Covid-19, pendataan warga dan yang keluar masuk desa, pembatasan kerumunan, penyemprotan desinfektan, penyiapan tempat cuci tangan dan alat kesehatan, serta informasi kontak darurat sudah sangat baik. Sementara untuk penanganan yang meliputi kerjasama dengan tenaga medis, penyediaan ruang isolasi, pemantauan ODP dan PDP, penghimbauan warga isolasi mandiri setelah bepergian, dan penyiapan logistik bagi warga yang isolasi mandiri juga sudah tertib dilakukan. Selanjutnya untuk pendukung yang meliputi pelaksanaan vaksin dan bantuan sosial sudah berlangsung baik dan untuk program Padat Karya kurang bisa berjalan. Terakhir untuk pendukung berupa pembentukan dan pembinaan gugus tugas masih kurang sementara untuk koordinasi sudah berjalan baik.