Optimasi Temperatur Pada Produksi Biogas dari Limbah Rumah Makan di Kota Pontianak
DOI:
https://doi.org/10.30588/jeemm.v5i1.850Keywords:
biogas, restauran, optimum temperature, PontianakAbstract
Limbah rumah makan dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas karena banyak menghasilkan material organik yang mudah untuk diurai oleh mikroorganisme seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam pembentukan biogas, suhu adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangbiakkan mikroorganisme dan kecepatan reaksi. Oleh karena itu, selain untuk menganalisis besaran potensi biogas yang dapat diproduksi dari sampah organik rumah makan di Kota Pontianak, penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan temperatur optimum pada konversi biogas dari sampah organik rumah makan di Kota Pontianak. Proses produksi biogas dilakukan menggunakan substrat limbah organik rumah makan dan EM-4 sebagai starter. Proses anaerobic digestion menggunakan reaktor batch dengan variasi temperatur: 35, 40, dan 550C. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa rumah makan di Kota Pontianak dapat menghasilkan sampah organik rata-rata 23,630 kg/hari yang berpotensi untuk dikonversi menjadi 7,408 m3/kg VS/hari biogas. Pada kondisi mesofilik 35°C dihasilkan 4.700 mL biogas, sedangkan pada suhu mesofilik 45°C dihasilkan sebanyak 6.900 mL biogas, dan pada suhu termofilik 55°C dihasilkan produksi biogas sebanyak 7.350 mL. Maka temperatur optimum dalam penelitian ini adalah 55°C.
References
Anugrah, E.T., Nurhasanah, dan Nurhanisa, M. (2017). Pengaruh pH dalam Produksi Biogas dari Limbah Kecambah Kacang Hijau. Jurnal Prisma Fisika, Vol. 5(2), hal: 72-76.
Badan Standarisasi Nasional. (1994). Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. SNI.19-3964-1994.
Bong, C.P.C., Lim, L.Y., Lee, C.T., and Klemes, J.J. 2017. The Characterisation And Treatment of Food Waste For Important of Biogas Production During Anaerobic Digestion – AReview. Journal of Cleaner, Vol. 172, pp: 1545-1558.
Darmanto, A., Soeparman, S., dan Widhiyanuriawan, D. (2012). Pengaruh Kondisi Temperatur Mesophilic (35ºC) Dan Thermophilic (55ºC) Anaerob Digester Kotoran Kuda Terhadap Produksi Biogas. Jurnal Rekayasa Mesin, Vol.3(2), hal : 317-326.
Dewilda, Y., Aziz, R., dan Fauzi, M. (2019). Kajian Potensi Daur Ulang Sampah Makanan Restoran di Kota Padang. Jurnal Serambi Engineering, Vol. 4(2), hal: 482-487.
Dwivannie, V., Sasmita, A., dan Pratiwi, E. (2019). Karakteristik pH dan Suhu dalam Proses Pembuatan Biogas dari Substrat Limbah Rumah Makan, Limbah Cair Tahu dan Kotoran Sapi. JOM FTEKNIK Vol. 6, hal: 1-6.
Irawan, D., dan Khudori, A. (2015). Pengaruh Suhu Anaerobik Terhadap Hasil Biogas Menggunakan Bahan Baku Limbah Kolam Ikan Gurame. Turbo: Jurnal Program Studi Teknik Mesin, Vol. 4(1), hal: 17-22.
Kahar, A., Gunawan, R., Widodo, N.T., dan Alimuddin. (2019). Pengaruh Temperatur Pada Seeding dan Aklimatisasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (POME) dalam Bioreaktor Anaerobik. Prosiding Seminar Nasional Ke-2 Tahun 2019 Hasil Riset dan Pengembangan Industri, hal: D1-8.
McDonald, T., Achari, G., Abiola, A. (2008). Feasibility of Increased Biogas Production from The Co-Digestion of Agricultural, Municipal, and Agro Industrial Wastes in Rural Communities. Jurnal of Environ. Eng. Sci., pp: 263-273.
Pambudi, S., Kirom, M.R., dan Suhendi, A. (2018). Pengaruh Kadar Keasaman (pH) Terhadap Produksi Biogas dengan Menggunakan Campuran Kotoran Hewan Dan Substrat Kentang Busuk Pada Reaktor Anaerob. Proceeding of Engineering: Vol.5(3), hal: 5770-5776.
Rezeki, S. Ivontianti, W.D., dan Sitorus, K.A.P. (2019). Studi Potensi Konversi Sampah Organik Rumah Makan Menjadi Biogas Di Kota Pontianak. Prosiding Seminar Nasional Infrastruktur Energi Nuklir 2019, (hal: 483-489). Pontianak: Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir BATAN.
Santoso, A.A. (2010). Produksi Biogas Dari Limbah Rumah Makan Melalui Peningkatan Suhu Dan Penambahan Urea Pada Perombakan Anaerob. Surakarta: Skripsi Jurusan Biologi, Universitas Sebelas Maret.
Sari, M.A., Kirom, M.R., dan Qurthobi, A. (2018). Analisis Pengaruh Temperatur Terhadap Produksi Biogas Pada Reaktor Anaerobic Buffled Reactor (ABR). Proceeding of Engineering : Vol.5(3), hal: 5602-5609.
Wahyono, E.H. dan Sudarmo, N. (2012). Biogas Energi Ramah Lingkungan. Bogor : Developing Collaborative Management of Cibodas Biosphere Reserve West Java.
Wati, D.S., dan Prasetyani, R.D. (2011). Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Industri Bioetanol melalui Proses Anaerob (Fermentasi). Semarang: Skripsi Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).